Kabut
22 Februari 2014 pukul 19:55
oleh : amilia buana
Kabut putih yang mulai menuruni lembah
Menutupi sinar sang surya
Yang semakin redup, redup, dan redup
Hingga tak nampak lagi cahaya mentari
Yang dulu merasuk hangat di sela sela kalbu
Kabut Putih tebal menyapa
Dingin, begitu dingin
Membekukan hati
seperti dinginya sapaan lembut sang angin
Bukan hanya memudarkan
Juga menambah Pucat
Jiwa yang dulu penuh warna
Diam, meringkuk di pojok gelap
Sendirian,
Hanya bayang bayang hitam yang mengganggu
Diramaikan dengan suara suara kesunyian
Termenung dia,,
Disini Jiwa yang lain menatap iba
Hanya harapan yang mampu terucap
Aku melihat cahaya
menerobos di celah celah kesendiriaannya
Berharap dia menyadari kembali bangkit menata diri